Relanvansi penerapan UU ITE, perlu dikaji ulang secara serius, agar baik, buat pemerintah dan baik juga buat medya on line indonesia
Ini hrus berupaya,
Bkn Pekerjaan rumah, menjawab tantangan ke depan
UU nomor 19/2018 bagi medya on line di awal rhn 2019 silam
Karena itu menurut HORAS SITUMORANG
Salah satu oknum medya on line setelah dinamika demokrasi pemberitaan dari medya cetak, jika ada anggota medya yg di timpakan kpdnya UU ITE, perlu disampaikan kpd pihak KAPOLRI dan kEMENTERIAN KOMUNIKASI INFORMASI dan MENHUMKAM, sebagai bentuk pertanggungan jawaban atas ketepatan penerapan UU ITE dan tentang peraturan medya on line indonesia
Kita akui sdh ada MOU dari pihak Kapolri dgn Dewan Pers, namun masyarakat belum mengetahui itu
Beda dgn tanggapan org, masyarakat, penerapan UU ini mengalami pembiasan, multitafsir dan berdampak negatif bagi prkmbangan pers on line undonesia,
Situs situs cukup ribuan di hadirkan fipergunakan oleh masyarakat (Medsos)
Sehingga sungguh banyak jurnalis terkena kriminilisasi, dikarenakan YU ITE, tetap ngotot pihak Kepolisian mmpergunakan, dan direspon
Di Riau dan kota kota lainnya, ada tersandung kasus pmberitaan, menyangkut kasus KKN dan diadukan ke Dewan Pers, ini fakta kenyataan
Pendekatan hukum dlm drluc pers, penyelesaiannya tetap Drluc pers, bkn UU ITE
Itupun tanpa hak jawab dari yg digali sumber berira, polselnya tdk aktif, sengaja di blokir, krn oknumnya tdk ingin di hubungi, diam seribu bahasa
UU pers nomor 40/1999 ,hak jawab didapatkan disana
Yg penting perusahaan medya on line, pihak Kementerian melakun pemeriksaan, apakah medya on line itu, perusahaan pers, atau tidak??
Jd kita tdk medya online, dan jurnalisnya, tdk perlu sengketa pikiran,
Biar lah Menteti Komunikasi dan informasi, yg berurusan dlm pengawasan medya on line yg memiliki legalitas lengkap dan sebagai perusahaan, dan tidak dapat di Kenakan UU ITE dlm sengketa pemberitaan maupun yg menyangkut hal hal pemberitaan delic pers
Jangan mundur, srmangat terus demi kebenaran yg sdh ada, dan demi bangsa dan masyarakat luas dimana pun berada
Seperti itu perbincangan dgn sshabat sahabat medya online dgn masyarakat luas
Bagaimana jika firal tanpa redaksi, oleh masyarakat firalnya tanpa UU Pers, tdk memenuhi??
Juga memotret tanpa izin yv paling berhak? Cukup polisi yg berhak??
Dinamika di robah zaman, prkmbangan
Kata akhir : jd lah pewarta yg baik lakukan laj hak jawab anda,
""Tidak perlu menjadi sebutir Berlian untuk di sukai banyak org,
Tapi jadilah seperti garam yg dibutuhkn oleh banyak orang""
Semoga bermanfaat,
NKRI Harga Mati, Roti roti pmbangunan hanya di pihak mereka mereka, untuk saling tukar tukaran menikmati kue pembangunan!!!
Jurnalis bkn mmbuka celana dlm tapi membuka anggaran, itu prosedurnya. !!!!
Semangat terus
Jurnalis tdk mengenal lelah, panas matahari dan hujan, bkn mencari amplod, tp tdk lain tukar pikiran!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar