
Prabumulih_Harian-RI.com
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto, PT PHRZ 4 justru menggelar perayaan puncak Bulan K3 dengan kemeriahan yang dinilai berlebihan. Acara yang berlangsung di Halaman Komperta itu disebut-sebut menelan biaya hingga ratusan juta rupiah, hanya demi kegiatan simbolis yang minim manfaat.
Tak tanggung-tanggung, doorprize mewah disiapkan, serta menghadirkan pembawa acara ternama dari Palembang. Hal ini langsung mengundang kritik keras dari LSM MRLB, yang menilai PT PHRZ 4 telah mengabaikan semangat efisiensi dan malah menghamburkan uang untuk sesuatu yang tak berdampak langsung bagi masyarakat sekitar.
Ketua LSM MRLB, Sastra Amiadi SE, menyesalkan sikap PT PHRZ 4 yang dinilai lebih mementingkan seremonial dibanding kepentingan masyarakat. “Di saat pemerintah pusat menekan pengeluaran untuk hal-hal tak perlu, PT PHRZ 4 justru berpesta dengan anggaran besar. Ini jelas pemborosan! Seharusnya bisa dilakukan secara sederhana tanpa harus menghamburkan ratusan juta rupiah,” tegasnya.
Menurutnya, dana yang digunakan untuk perayaan tersebut lebih baik dialokasikan ke program Corporate Social Responsibility (CSR) yang nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di sekitar wilayah operasi PT PHRZ 4. “Daripada membuang uang untuk euforia sesaat, lebih baik dialihkan ke program yang langsung membantu kesejahteraan warga,” lanjutnya.
LSM MRLB juga mendesak SKK Migas sebagai pengawas agar lebih ketat dalam mengontrol penggunaan anggaran PT PHRZ 4. “Kami harap SKK Migas tidak tinggal diam. Ini harus menjadi perhatian serius! Jangan sampai perusahaan BUMN malah sibuk foya-foya saat negara sedang berhemat,” kecam Sastra.
Lebih jauh, ia menuntut agar jajaran manajemen PT PHRZ 4 segera mengevaluasi kebijakan anggaran mereka. Ia mengingatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang jauh lebih besar ketimbang sekadar menggelar acara seremonial yang menguras dana.
“Anggaran harus tepat sasaran! Jangan malah dihambur-hamburkan untuk perayaan yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT PHRZ 4 belum memberikan tanggapan terkait dugaan pemborosan ini. Sementara itu, Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Syafei Sapri, hanya merespons singkat dengan janji akan mengkomunikasikan hal ini dengan Tim Zona 4.
Penulis : OP & Edi uban TIM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar