
Terkait harta gono gini(Rumah ingin dijual, dan tanah) sehubungan dgn meninggalnya Op ni si Dame br Marbun!!!
Jempek pat ni gabus, Na buni gabe patar, Habonaron do bona!!!!!
Bandingkan ahli waris, dgn pinompar op Janter !!!!!!!!!!!!
(Op Janter Doli, dan Boru, Bapaknya, Adeknya, dan inangtuanya, meninggal dunia, mereka tidak hadir!!!
Dlm bahasa pikiran, hati siapa tidak geram, hak diajukan tapi kewajiban di alpakan, hanya mengejar keuntungan saja, tanpa peduli ahli waris, dgn pinompar, serta sementara mereka bkn ahli waris, tapi sudah ahli waris pihak ketiga, lebih lebih dgn adanya "rumah persinggahan pinompar na hendak dijualkn" "
Apa tidak curiga pikiran yg jujur??? Apa tidak ada" uti utian "???
Apa lg keturunan sudah hampir punah, fakta menyebutkan dlm (jujur ngolu Alm op ni si Dame, br Marbun) salah mandasor sega luhutan, Jempek pat ni gabus, dan na buni gabe patar, Habonaron do bona, ujar anggota keluarga yg di rahasia kan biodata nya,perlu di terangkan dahulu korban, pemohon tidak ada hubungan gono gini nya terhadap termohon termohon justru pinompar, bkn ahli waris, tambah sumber lagi menyebutkan, masa tidak ada bagian dari si almarhum, sudah 20tahun silam, putus hubungan perceraian krn kawin lg krn melarikan diri, heran sekali peristiwa lewat peristiwa yg merugikan pemohon, korban,
Jika pun tanah bagian yg sudah pernah di bagi, adalah enam (6)rante,kenapa menjadi 15+5+5=25rante(1hectare)?????
Lucunya tanah itu sudah digadaikan, setelah dicairkan menjadi jual-beli atas tanah itu???
JANGAN JANGAN, Rumah yg dibangun Alm, ikut jd rebutan ya mereka, pernyataan ini, membantah peristiwa lama, bukti pertanda bhkn rumah pertemuan persinggahan pun hendak dijualkn,
Jangan coba coba pihak ketiga, pihak pemohon, korban tetap mempertahankan nama baik "Op Janter" siap melawan, membantah!! Pemohon, korban mengingatkan kepada jiran, tetangga dan penguasa, segala bentuk surat apa pun dilakukan kami anggap memalsukan surat, surat palsu, apalg pemohon, korban tidak terlibat membuat berita acara jual-beli yg dicurigai, ujar warga sekitar, setelah mendengar riak riak yg sudah berserakan di masyarakat luas, di Desa Bdr tengah tengah kecamatan Bdr khalifah, Serdang bedagai, peristiwa ini bertentangan dgn jln pikiran hukum perdata gonogini, dgn tegas pemohon sebutkan, masih di masa hidup korban, pemohon diduga kuat mengalihkan sebutan ahli waris, ahli waris, sementara, hanya satu ahli waris yg mengetahui, baik dlm peristiwa jual beli itu, tanpa melibatkan unsur Hula hula(Tulang)
Masih curiga berat, dari 6 rante, menjadi 15 rante, sementara Alm, korban, pemohon tdk mendapat bagian???
Sangat janggal dari uti utian pikiran yg dampak merugikan, akibat dari surat wasiat tidak ada, surat wasiat tidak, dan bagian harus sama, besar luasnya awal enam rante, menjadi 15+5+5=25Rante,sementara tanpa surat wasiat dan bagian tidak sama, juga ahli waris dari tiga putra Alm op Janter, tdk terlibat mengetahui, yg anehnya lg termohon termohon, pemohon, korban tidak punya keturunan (Ahli waris, Pewaris)
Hal ini menjadi bumerang bertentangan dgn jalan pikiran undang undang
Tandas korban, pemohon dgn jelas, meminta termohon termohon harus minta maaf, ampun pd Tuhan, sebelum dan niatnya diurungkn,
Jika peristiwa ini berkesinambungan berlarut larut ke depan, polimik berkepanjangan
Dan sudah terjadi tidak perlu dibuktikan,
Jelas ini sudah memenuhi unsur pencemaran nama baik op Janter Alm
Terungkapnya peristiwa ini, sehubungan dgn jujur ngolu Alm, terungkap lah
Hingga berita ini terkirim ke meja redaksi , pihak pihak (termohon termohon, /korban, pemohon Hrus dijawab, dibantah, sebelum muncul kepermukaan,
Fakta dan informasi sudah lama beredar, dan menjadi buah bibir keluarga, yg sangat kejam perbuatan itu dan mengalirkan air mata korban, apalg dirundung duka
"Denggan ma baen hamu" tambahnya, saya tdk boleh datang, krn bkn ibuku yg meninggal itu, meniru uti utian pengirim hak yg salah itu, sementara beliau sudah ahli waris marga lain, sekalipun pinompar ni BP Rita(satu bapa, dua mama, dan tanpa keturunan itu)
Publik tetap di pihak yg betul, bkn di pihak yg tdk jujur,!!!
Korban, pemohon menunggu hak jawab,
Mari kita ikuti perkembangan uti utian pikiran yg hak salah itu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar